Saturday, September 12, 2020

Negeri Para Bedebah

Buku Review:
Judul: Negeri Para Bedebah
Penulis: Tere Liye

Tere Liye salah satu dari sekian buku favorit aku setelah Harry Potter. Beberapa bukunya bercerita akan isu-isu sosial, dikemas dalam bentuk penulisan fiksi yang selalu diiringi dengan plot twist yang sangat manis sekali. Bahkan di novel Negeri Para Bedebah ini, penulis menceritakan bagaimana kisruhnya sekaligus pentingnya perekonomian yang berjalan di negeri ini. Tere Liye memberikan ilmu tentang ekonomi dengan sangat ringan, yang pastinya kalo belajar di kenyataan tidak akan semudah membalikkan tangan. Karya Tere Liye ini selalu menggemaskan, novelnya dikemas sepeti tidak ada hubungan dengan novel yang lain, kenyataannya itu berhubungan. Dan luar biasanya pembaca tidak akan menyadarinya, jikalau membaca secara lepas pun tidak akan mengurangi rasa penasaran. 

Novel ini bercerita tentang seorang Penasehat Keuangan profesional dan petarung sejati bernama Thomas, yang harus menyelamatkan keluarganya. Pertempuran Thomas dengan aparat dan semua birokrasi yang ada. Belum cukup akan hal itu Thomas juga harus berurusan dengan tembak menembak, dan pekhianatan yang membuat Thomas marah dan akhirnya menjadi pembalas dendam akan kisah pilunya yang menghantuinya sejak Thomas berumur 10 tahun, kematian Papa dan Mama nya. 

Novel Negeri Para Bedebah ini menyadarkan aku, bahwa pekhianatan yang paling mungkin ada di orang dipercaya dalam kehidupan. Novel ini juga mengajarkan bagaimana pentingnya ilmu pengetahuan tentang perekonomian tidak perlu jadi ekonom tapi harus tahu bagaimana Investa yang aman. Dan kebijaksanaan Opa yang selalu diceritakan kepada Thomas itu terjadi di kehidupan ini. 

4 comments:

  1. Keren reviewnya. Btw Tere Liye ini produktif banget ya dan imajinasinya luar biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak Delia, saat baca bisa gitu kayak ikut didalamnya hehehe

      Delete
  2. Lumayan pencerahan nih, kirain cuma nulis yang berbau puitis aja si Tere Liye.. 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang puisi saya justru belum pernah membaca Mabk Ria, pencarian buku berikutnya ini...terimaksih atas masukkannya

      Delete

Asyifa bercerita kembali "Mulan"

Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya u...