Rindu dengan Surabaya, makanan ini yang selalu aku cari begitu perkesempatan pertama melangkahkan kaki keluar dari Bandara Juanda Surabaya-Sidoarjo. Biasanya aku membeli dari pedagang keliling rumah, yang menurut aku dan keluarga Rujak Cingur Bok Madura ini yang paling sedap diantara semua Rujak Cingur yang pernah aku kuliner seluruh Surabaya bahkan di Jakarta. Kerena pandemi ini, Bok sudah tidak pernah jualan lagi dan akhirnya pulang kampung. Ini bentuk kerinduan aku dengan Rujak Cingur.
RUJAK CINGUR
Salah satu makanan khas Jawa Timur, yang pembuatannya harus full by hand tidak bisa cepat dan harus sabar menunggunya. Semua bahannya segar dan didalamnya ada buah-buahan. Sekumpulan sayuran yang tidak bisa menunggu hari esok untuk dinikmati, begitu jadi makanan harus segera dinikmati perut.Kenapa makanan ini menjadi sangat berbeda bila disajikan di daerah lain?
karena mereka para penjual Rujak tidak menggunakan cingur. Bahan ini adalah yang inti dari isi sayuran selain bumbu rujak itu sendiri. Cingur adalah bahasa Jawa yang diartikan sebagai hidung atau bagian atas bibir dari sapi, yah..itu benar jika di artikan secara harfiah maka jadi Rujak Bibir Sapi, tapi lebih dikenal menjadi Rujak Cingur saja.
Di daerah lain bila ada Rujak Cingur yang digunakan bukan cingur-nya tapi bagiian kulit sapi. Sehingga rasanya menjadi berbeda, selain itu pilihan sayurnya juga ada beberapa daerah tidak ada yaitu Kerahi (krai, timun khas Jawa Timur). Selebihnya beberapa daerah bisa didaptkan jenis sayurannya, seperti bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, tahu, tempe, taoge, kangkung, kacang panjang, bendoyo, semua diurapkan menjadi satu dengan cingur nya dan semua bahan itu bisa tidak semua dimasukkan tergantung dengan selera pembeli saja.
Bumbu untuk cingur ada cabai rawit, kacang tanah, petis udang (ini juga kunci kelezatan Rujak Cingur), gula pasir dan gula merah, irisan pisang batu/klutuhuk (pisang hijau yang banyak bijinya), bawang goreng dan tidak lupa ditambahkan garam. Semua bumbu itu diulek menggunakan tangan di tempat layah yang besar, kemudian di beri air asam sedikit untuk mengencerkan bumbu.
Saat penyajian Bok selau menanyakan apakah ingin penyajian yang isinya semua bahannya matang atau dicampur semuanya. Bila pembeli mengatakan bahan matang maka yang diikutkan di dalam bumbu hanya bahan matang saja seperti tempe, tahu, kangkung, taouge, lontong, bendoyo (kerahi yang di rebus) tanpa dimasukkan buah-buahan karena termasuk bahan mentah, dan kemudian di campur irisan cingur. Bila pembeli mengatakan semua campur, maka semuanya bahan matang dan mentah dicampurkan. Bok selalu menyajikan Rujak Cingurnya dalam bentuk pincuk (alas daun pisang) kemudian sebagai pelengkap kenikmatan diberikan kerupuk putih yang gurih rasanya. Semua orang dewasa bisa menikmatinya, tentunya harus hati-hati untuk orang denga alergi udang, karena kandungan petis adalah udang yang difermentasi.
Ada banyak tempat di Surabaya untuk bisa menikmati Rujak Cingur ini. Berberapa yang bisa dikatakan enak itu ada di Restoran Rujak Cingur JOKO DOLOG, berlokasi di Taman Apsari, ada juga yang didaerah Mall berada di Rujak Cingur Delta lantai 2 berlokasi di Plaza Surabaya.
No comments:
Post a Comment