Gosip itu istilah keren di dalam masyarakat Indonesia, yang pada umunya di rajai oleh para perempuan yang isi pembicaraannya mengenai hal-hal keseharian. Seperti pada film pendek ini yang merupakan salah satu contohnya.
Judul Film : TILIK
Produksi Film : Ravacana Film
Produser : Elena Rosmiesara
Penulis : Bagus Sumartono
Tahun produksi di You Tube : 2020
Durasi film : 32 menit
Biaya Produksi : 180 Juta
Tilik merupakan film pendek produksi Ravacana Film yang peruntukkannya untuk mengikuti acara kebudayaan Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Film ini bercerita tentang keseharian masyarakat Bantul yang saling memperhatikan tetangganya, diceritakan para Ibu-Ibu yang berkunjung (tilik) ke Rumah Sakit di Yogyakarta, untuk menjenguk Ibu Lurah karena sakit.
Cerita diawali dengan permulaan perjalanan para Ibu-Ibu yang rela naik truk untuk tilik Ibu Lurah yang sakit di Kota. Rombongan Ibu-Ibu ini naik truk di pagi hari beramai-ramai dan tidak lupa untuk menyempatkkan diri patungan uang tilik yang diberikan pada Yu Ning. Adalah Yu Sam yang mengawali berbincangan diatas bak truk, dengan Bu Tejo yang berdiri bersebelahan di bak truk.
Yu Sam membicarakan Fikri yang merupakan anak dari Ibu Lurah, putra Bu Lurah ini mengantarkan ibunya ke Rumah Sakit bersama seorang wanita yang bernama Dian, kemudian Bu Tejo menimpali pembicaraan Yu Sum menanyakan darimana sumber berita tersebut, ternyata dari Yu Ning, Dian memberikan kabar tentang Bu Lurah melalui telepon dan Yu Ning melanjutkan kabar tersebut di pesan WhatssUp grup Ibu-Ibu, hingga akhirnya menjadikan perjalanan tilik ini di bak truk. Berawal dari itulah Bu Tejo terus membicarakan soal Dian.
Dian ini merupakan bunga desa yang selalu jadi sorotan seluruh kampung, mulai dari pekerjaannya, dengan siapa bergaulnya dan lainnya. Hingga sepanjang perjalanan Dian menjadi pembicaraan seluruh rombongan Ibu-Ibu. Hanya Yu Ning yang membela Dian dengan mengingatkan rombongan untuk tidak mudah mempercayai berita yang belum tentu ada kebenarannya. Puncaknya pembicaraan tentang Dian ini menjadi percekcokkan seru antara Bu Tejo dan Yu Ning. Sampai rombongan di berhentikan Polisi lalu lintas karena memakai kendaraan barang yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Bu Tejo yang tidak terima diberhentikan oleh Bapak Polisi dan masih dibawah pengaruh emosi menumpahkan emosinya kepada Pak Polisi untuk membiarkan rombongan tilik Ibu Lurah.
Begitu sampai di Rumah Sakit rombongan di temui oleh Dian, dan mengabarkan bahwa Ibu Lurah tidak boleh dijenguk karena masih berada di ICU. Oleh Yu Ning, Dian langsung ditegur karena tidak segera memberikan kabar soal Ibu Lurah. Rombongan yang sudah jauh-jauh akhirnya kecewa karena tidak bisa melihat keadaan Ibu Lurah. Datang lah putra Ibu Lurah Fikri yang meminta maaaf dan berterimakasih atas nama Ibunya, dan membenarkan informasi yang disampaikan Dian, bahwa ibunya belum dijenguk meskipun sudah tidak ada yang serius dan masih berada di ruang ICU.
Yu Ning akhirnya hanya bisa memberikan uang santunan rombongan kepada Fikri, dan Bu Tejo juga memberikan komentar agar Dian selalu menjaga Fikri agar tidak terpikat dengan wanita lain. Bu Tejo juga memberi pesan kepada Fikri untuk selalu menjaga ibunya. Rombongan yang kecewa tadi oleh Bu Tejo diberi saran untuk jalan-jalan saja ke Pasar Besar karena sudah jauh-jauh datang ke Kota.
" Dadhi uwong iku sing solutip" Bu Tejo berkata. Dan di akhir film ada adegan yang menampilkan Dian menemui seorang lelaki tua di dalam mobil.
Keseluruhan film ini sangat bagus sekali, untuk mendidik atau tidak berpulang kembali kepada persepsi masing-masing penonton. Film ini hanyalah secuil dari keseharian masyarakat Indonesia yang diambil untuk menunjukkan salah satu budaya saling memperhatikan sesama manusia. Memberi dukungan pada keluarga yang kesusahan bagi sebagian masyarakat Indonesia ini sangatlah penting. Penyampaian bahasa dengan bahasa Jawa akan menyulitkan penonton untuk mengerti artinya. Memang terdapat subtitle di setiap adegannya, tetapi mungkin dalam setiap penonton akan lebih seru bila tanpa membaca subtitle.

Oalah mksdnya ini toh, mba😂 Telat trus aku nih.jd kepo, nonton ahh.
ReplyDelete*stlh disponsori oleh blog ini 😘
selamat menonton mbak
DeleteJadi pingin nonton bu tejo
ReplyDelete