Thursday, September 17, 2020

Hope

 

Pandemi COVID19

Bagaimana ya mengatakannya? Banyak sekali korban yang terkena, segala aspek tentang manusia, perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya. Pengumuman protokol kesehatan rajin di dengungkan, dengan harapan bisa segera pulih kembali, tapi... ada saja yang belum bisa menerima konsekuensi akbiat dari pandemi ini, keadaan yang memang bisa dimaklumi tapi harus segera diperbaiki agar tidak berlarut-larut.

Beberapa respon yang akan dialami manusia sebagai individu pribadi secara Psikobiologis, menurut Kubler-Ross.

1.     Denial

Penyangkalan, menyangkal fakta, menutup mata, yakin tidak terjadi apa-apa

Hal ini telah terjadi saat awal kejadian pandemi, yang saat itu baru datang kabar berita di China, Wuhan.

2.     Anger

Marah, Frustasi, sensitif, impulsif (mengambil tindakan resiko), cemas tak tentu arah.

Hal ini juga telah terjadi, panic buying, teori konspirasi, dan yang lainnya.

3.     Bargaining

Merasa kacau, sendirian, gundah, tak ada menolong, lari dari masalah.

4.     Depression (terpuruk)

Tertekan sedih, tapi mulai bisa menerima kenyataan, terbuka, bercerita dan mencari bantuan.

5.     Acceptance (menerima)

Mencari alternatif solusi, membuat rencana dan mulai kebiasaan-kebiasaan baru.

Semua orang sedang mengalami tahapan ini, baik itu yang tua, muda, remaja dan anak-anak, melewati setiap tahapannya bervariasi berbanding lurus dengan kematangan emosi, dan sistem pendukung di sekeliling.

    

    Dan saya berada di tahapan depresi menuju penerimaan, saya mencari bantuan dengan cara mengikuti kelas menulis, dan bersyukur bisa memberikan dampak yang lebih baik.

Harapan saya di tahun 2021, saya sudah dalam tahap penerimaan yang utuh. Ada banyak keinginan yang saya lakukan di tahun depan.

Harapan pandemi ini sudah menemukan bagaiman caranya untuk mencegahnya, serta berharap vaksin yang didengung-dengungkan sekarang memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia.

Tahun 2021, saya berharap sudah tidak lagi menulis buku antologi, menulis buku solo dengan genre yang saya suka.

Berharap Sang Pemilik jiwa ini menganugerahi amanahNya, atau bila diridhio sebelum tahun 2021 saya sudah memenggangnya bertumbuh Bersama dengannya dan menjadi keluarga yang lebih ramai lagi.

Berharap di tahun 2021 sudah bisa hafal dan mengaplikasikan Surat Cinta Nya

Berharap 2021 Sang Pemilik jiwa ini melindungi selalu jiwa yang lemah ini untuk selalu bertakwa padaNya,dan berharap lebih banyak lagi berkarya untuk orang lain.

    Karena harapan itu di tengah-tengah pandemi ini saya terus memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk bisa memenuhi harapan di tahun depan. Jika Pemilik jiwa ini tidak mengijinkan saya untuk melihat matahari 2021, dan pandemi ini mengalahkan saya, saya masih dalam perjuangan untuk memperbaiki diri. Dan saya harap semua manusia bersabar akan pandemi ini, dan terus menganyamkan doa percaya akan takdir yang baik akan selalu datang setelah badai buruk. 

"tulisan kala itu di awal pandemi"

2 comments:

Asyifa bercerita kembali "Mulan"

Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya u...