Pandemi COVID19
Bagaimana ya
mengatakannya? Banyak sekali korban yang terkena, segala aspek tentang manusia,
perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya. Pengumuman protokol
kesehatan rajin di dengungkan, dengan harapan bisa segera pulih kembali,
tapi... ada saja yang belum bisa menerima konsekuensi akbiat dari pandemi ini,
keadaan yang memang bisa dimaklumi tapi harus segera diperbaiki agar tidak
berlarut-larut.
Beberapa respon yang akan dialami
manusia sebagai individu pribadi secara Psikobiologis, menurut Kubler-Ross.
1. Denial
Penyangkalan, menyangkal fakta, menutup mata, yakin tidak terjadi apa-apa
Hal ini telah terjadi saat awal kejadian pandemi, yang saat itu baru datang
kabar berita di China, Wuhan.
2. Anger
Marah, Frustasi, sensitif, impulsif (mengambil tindakan resiko), cemas
tak tentu arah.
Hal ini juga telah terjadi, panic buying, teori konspirasi, dan yang
lainnya.
3. Bargaining
Merasa kacau, sendirian, gundah, tak ada menolong, lari dari masalah.
4. Depression (terpuruk)
Tertekan sedih, tapi mulai bisa menerima kenyataan, terbuka, bercerita
dan mencari bantuan.
5. Acceptance (menerima)
Mencari alternatif solusi, membuat rencana dan mulai kebiasaan-kebiasaan
baru.
Semua orang sedang
mengalami tahapan ini, baik itu yang tua, muda, remaja dan anak-anak, melewati setiap
tahapannya bervariasi berbanding lurus dengan kematangan emosi, dan sistem
pendukung di sekeliling.
Dan saya berada di tahapan
depresi menuju penerimaan, saya mencari bantuan dengan cara mengikuti kelas
menulis, dan bersyukur bisa memberikan dampak yang lebih baik.
Harapan saya di tahun 2021,
saya sudah dalam tahap penerimaan yang utuh. Ada banyak keinginan yang saya lakukan
di tahun depan.
Harapan pandemi ini sudah
menemukan bagaiman caranya untuk mencegahnya, serta berharap vaksin yang
didengung-dengungkan sekarang memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia.
Tahun 2021, saya berharap
sudah tidak lagi menulis buku antologi, menulis buku solo dengan genre yang
saya suka.
Berharap Sang Pemilik jiwa
ini menganugerahi amanahNya, atau bila diridhio sebelum tahun 2021 saya sudah
memenggangnya bertumbuh Bersama dengannya dan menjadi keluarga yang lebih ramai
lagi.
Berharap di tahun 2021 sudah bisa hafal dan mengaplikasikan Surat Cinta Nya
Berharap 2021 Sang Pemilik jiwa ini melindungi selalu jiwa yang lemah ini untuk selalu bertakwa padaNya,dan berharap lebih banyak lagi berkarya untuk orang lain.
Karena harapan itu di
tengah-tengah pandemi ini saya terus memperbaiki diri dan memantaskan diri
untuk bisa memenuhi harapan di tahun depan. Jika Pemilik jiwa ini tidak mengijinkan
saya untuk melihat matahari 2021, dan pandemi ini mengalahkan saya, saya masih dalam
perjuangan untuk memperbaiki diri. Dan saya harap semua manusia bersabar akan pandemi
ini, dan terus menganyamkan doa percaya akan takdir yang baik akan selalu datang
setelah badai buruk.
"tulisan kala itu di awal pandemi"

