Story of Ocha
blog that contain my writing about anything
Saturday, July 1, 2023
Asyifa bercerita kembali "Mulan"
Saturday, October 10, 2020
Rasa yang tersadarkan
Malam ini berakhir pelatihan saya soal nge-blog,
bermula dari nol tidak bisa, kemudian memberanikan diri untuk mencoba, dan kemudian menjadi terbiasa.Dari yang tidak kenal siapa pun di Grup menjadi teman berdiskusi.
Diri yang tidak terbiasa menulis, diwajibkan menulis dan menerima kritikan dari mentor, sempat membuat sesak nafas karena belum terbiasa.
Sedikit tarik nafas memakai tehnik Buteyko, akhirnya bisa berdamai lagi, dan malah menjadi ketagihan menulis.
Dua mentor yang super sabar dan galak bin tegas. Mbak Irai dari Malaysia dan Mbak Maria dari Indonesia.
Mereka yang mendorongku sampai batas dan menembus keterbatasan itu sendiri. Dalam hal menulis aku akui kepercayaan diri dalam menulis maju dengan sangat. Penggunaan kata dan susuanan tata bahasa sudah mulai aku perhatikan, serta mulai belajar bagaimana menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Apa yang aku lakukan di contoh juga oleh anakku, selama pelatihan anakku juga mengikuti pelatihan menggambar dalam aplikasi, gambarnya aku pajang di blog ini dengan penuh kebanggan. Berpuluh kali dia juga mengeluh susahnya menggunakan aplikasinya, tapi terus mencoba lagi dan lagi.
Katanya aku tidak mau kalah, kalau mama bisa menulis dan menjadi buku, maka aku akan membuat gambarnya. Ehm... Terharu juga mendengarnya. Jadinya selama pelatihan, saya menulis, Asyifa yang akan membacanya dan mencoba membuat ilustrasinya. Hasilnya jadi ajang diskusi bak teman.
Pelatihan ini juga membahas bagaimana memonitizing blog, sayangnya sampai tahap yang diajarkan saya belum juga mengerti, meski sudah diajak untuk ikut meng revew buku anak tetap belum paham. Rasanya masih perlu mengikuti kembali pelatihan lanjutannya.
Kekurangan pelatihan ini? Menurut saya kurang lama hehehe... tapi aku juga gamang kalau deadlinenya seperti bak terperangkap waktu.
Rasa terimakasih yang besar untuk kedua mentor, mampu mengeluarkan rasa yang terkubur didalam jiwa. Terimakasih untuk pembelajarannya.
Thursday, September 17, 2020
Hope
Pandemi COVID19
Bagaimana ya
mengatakannya? Banyak sekali korban yang terkena, segala aspek tentang manusia,
perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya. Pengumuman protokol
kesehatan rajin di dengungkan, dengan harapan bisa segera pulih kembali,
tapi... ada saja yang belum bisa menerima konsekuensi akbiat dari pandemi ini,
keadaan yang memang bisa dimaklumi tapi harus segera diperbaiki agar tidak
berlarut-larut.
Beberapa respon yang akan dialami
manusia sebagai individu pribadi secara Psikobiologis, menurut Kubler-Ross.
1. Denial
Penyangkalan, menyangkal fakta, menutup mata, yakin tidak terjadi apa-apa
Hal ini telah terjadi saat awal kejadian pandemi, yang saat itu baru datang
kabar berita di China, Wuhan.
2. Anger
Marah, Frustasi, sensitif, impulsif (mengambil tindakan resiko), cemas
tak tentu arah.
Hal ini juga telah terjadi, panic buying, teori konspirasi, dan yang
lainnya.
3. Bargaining
Merasa kacau, sendirian, gundah, tak ada menolong, lari dari masalah.
4. Depression (terpuruk)
Tertekan sedih, tapi mulai bisa menerima kenyataan, terbuka, bercerita
dan mencari bantuan.
5. Acceptance (menerima)
Mencari alternatif solusi, membuat rencana dan mulai kebiasaan-kebiasaan
baru.
Semua orang sedang
mengalami tahapan ini, baik itu yang tua, muda, remaja dan anak-anak, melewati setiap
tahapannya bervariasi berbanding lurus dengan kematangan emosi, dan sistem
pendukung di sekeliling.
Dan saya berada di tahapan
depresi menuju penerimaan, saya mencari bantuan dengan cara mengikuti kelas
menulis, dan bersyukur bisa memberikan dampak yang lebih baik.
Harapan saya di tahun 2021,
saya sudah dalam tahap penerimaan yang utuh. Ada banyak keinginan yang saya lakukan
di tahun depan.
Harapan pandemi ini sudah
menemukan bagaiman caranya untuk mencegahnya, serta berharap vaksin yang
didengung-dengungkan sekarang memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia.
Tahun 2021, saya berharap
sudah tidak lagi menulis buku antologi, menulis buku solo dengan genre yang
saya suka.
Berharap Sang Pemilik jiwa
ini menganugerahi amanahNya, atau bila diridhio sebelum tahun 2021 saya sudah
memenggangnya bertumbuh Bersama dengannya dan menjadi keluarga yang lebih ramai
lagi.
Berharap di tahun 2021 sudah bisa hafal dan mengaplikasikan Surat Cinta Nya
Berharap 2021 Sang Pemilik jiwa ini melindungi selalu jiwa yang lemah ini untuk selalu bertakwa padaNya,dan berharap lebih banyak lagi berkarya untuk orang lain.
Karena harapan itu di
tengah-tengah pandemi ini saya terus memperbaiki diri dan memantaskan diri
untuk bisa memenuhi harapan di tahun depan. Jika Pemilik jiwa ini tidak mengijinkan
saya untuk melihat matahari 2021, dan pandemi ini mengalahkan saya, saya masih dalam
perjuangan untuk memperbaiki diri. Dan saya harap semua manusia bersabar akan pandemi
ini, dan terus menganyamkan doa percaya akan takdir yang baik akan selalu datang
setelah badai buruk.
"tulisan kala itu di awal pandemi"
Tuesday, September 15, 2020
Apa Kabar Satrio...
Apa kabar Satrio
Apa kabar Satrio senandung
lirih adikku yang selalu menyenandungkan setiap hari sebagai kegiatan sehari-harinya,
diiringi dengan video tentang kebersihan diri yang didapatnya dari puskesmas Yeoeuido-dong. Selanjutnya ia
akan siap untuk sarapan yang menunya selalu sama setiap hari, bila tidak maka
muncullah tantrum yang mampu merusakkan suasana hatimu.
Setelahnya dia akan memintaku untuk membacakan puisi tentang
Aku karya Chairil Anwar, entah dimana dia mendapatkannya, susah payah aku
mengucapkannya, perlu berbulan-bulan menguasainya. Dan aku baru bisa memahami karena
menggunakan Bahasa Indonesia, jika tidak maka aku tidak akan bisa berangkat
kerja alias harus libur.
Satrio nama adikku, lelaki yang hidup dalam dunianya sendiri.
Salah satu sisi yang bisa membuatku takjub dari adikku ini adalah kemampuannya
dalam mengingat kompisisi warna, bila orang biasa harus dibantu dengan alat
pengukur, selain itu kemampuannya dalam menghafal tempat. Jangan sampai kamu
bermain-main dengannya soal tempat, Satrio akan memarahimuu dan mengatakan kamu
pembohong. Dan umtuk memohon pengampunannya banyak sekali bujuk rayu yang harus
kamu lakukan. Dan untungnya Satrio orang yang sangat pemaaf sekali.
Dia adikku, aku bangga sekali dengannya, memang dia sedikit
berbeda. Tapi aku sayang dengannya. Terkadang aku suka mengganggunya dengan
berpura-pura lupa sebuah tempat, dengan senang hati Satrio akan menunjukkan aku
jalannya, detail dengan segala apa yang akan aku lewati sepanjang jalan. Luar
biasa bukan?
Adikku Satrio, mandiri anaknya tapi selalu saja menjadi kekhawatiranku
setiap hari akankah dia bisa hidup mandiri, menghidupi dirinya tanpa bantuan
orang lain?
Ya Adikku dengan Autis nya.
Yang Kurindu bila pulang
Rindu dengan Surabaya, makanan ini yang selalu aku cari begitu perkesempatan pertama melangkahkan kaki keluar dari Bandara Juanda Surabaya-Sidoarjo. Biasanya aku membeli dari pedagang keliling rumah, yang menurut aku dan keluarga Rujak Cingur Bok Madura ini yang paling sedap diantara semua Rujak Cingur yang pernah aku kuliner seluruh Surabaya bahkan di Jakarta. Kerena pandemi ini, Bok sudah tidak pernah jualan lagi dan akhirnya pulang kampung. Ini bentuk kerinduan aku dengan Rujak Cingur.
RUJAK CINGUR
Salah satu makanan khas Jawa Timur, yang pembuatannya harus full by hand tidak bisa cepat dan harus sabar menunggunya. Semua bahannya segar dan didalamnya ada buah-buahan. Sekumpulan sayuran yang tidak bisa menunggu hari esok untuk dinikmati, begitu jadi makanan harus segera dinikmati perut.Kenapa makanan ini menjadi sangat berbeda bila disajikan di daerah lain?
karena mereka para penjual Rujak tidak menggunakan cingur. Bahan ini adalah yang inti dari isi sayuran selain bumbu rujak itu sendiri. Cingur adalah bahasa Jawa yang diartikan sebagai hidung atau bagian atas bibir dari sapi, yah..itu benar jika di artikan secara harfiah maka jadi Rujak Bibir Sapi, tapi lebih dikenal menjadi Rujak Cingur saja.
Di daerah lain bila ada Rujak Cingur yang digunakan bukan cingur-nya tapi bagiian kulit sapi. Sehingga rasanya menjadi berbeda, selain itu pilihan sayurnya juga ada beberapa daerah tidak ada yaitu Kerahi (krai, timun khas Jawa Timur). Selebihnya beberapa daerah bisa didaptkan jenis sayurannya, seperti bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, tahu, tempe, taoge, kangkung, kacang panjang, bendoyo, semua diurapkan menjadi satu dengan cingur nya dan semua bahan itu bisa tidak semua dimasukkan tergantung dengan selera pembeli saja.
Bumbu untuk cingur ada cabai rawit, kacang tanah, petis udang (ini juga kunci kelezatan Rujak Cingur), gula pasir dan gula merah, irisan pisang batu/klutuhuk (pisang hijau yang banyak bijinya), bawang goreng dan tidak lupa ditambahkan garam. Semua bumbu itu diulek menggunakan tangan di tempat layah yang besar, kemudian di beri air asam sedikit untuk mengencerkan bumbu.
Saat penyajian Bok selau menanyakan apakah ingin penyajian yang isinya semua bahannya matang atau dicampur semuanya. Bila pembeli mengatakan bahan matang maka yang diikutkan di dalam bumbu hanya bahan matang saja seperti tempe, tahu, kangkung, taouge, lontong, bendoyo (kerahi yang di rebus) tanpa dimasukkan buah-buahan karena termasuk bahan mentah, dan kemudian di campur irisan cingur. Bila pembeli mengatakan semua campur, maka semuanya bahan matang dan mentah dicampurkan. Bok selalu menyajikan Rujak Cingurnya dalam bentuk pincuk (alas daun pisang) kemudian sebagai pelengkap kenikmatan diberikan kerupuk putih yang gurih rasanya. Semua orang dewasa bisa menikmatinya, tentunya harus hati-hati untuk orang denga alergi udang, karena kandungan petis adalah udang yang difermentasi.
Ada banyak tempat di Surabaya untuk bisa menikmati Rujak Cingur ini. Berberapa yang bisa dikatakan enak itu ada di Restoran Rujak Cingur JOKO DOLOG, berlokasi di Taman Apsari, ada juga yang didaerah Mall berada di Rujak Cingur Delta lantai 2 berlokasi di Plaza Surabaya.
Monday, September 14, 2020
Gosip komunikasi tercepat
Gosip itu istilah keren di dalam masyarakat Indonesia, yang pada umunya di rajai oleh para perempuan yang isi pembicaraannya mengenai hal-hal keseharian. Seperti pada film pendek ini yang merupakan salah satu contohnya.
Judul Film : TILIK
Asyifa bercerita kembali "Mulan"
Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya u...
-
Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya u...
-
Apa kabar Satrio Apa kabar Satrio senandung lirih adikku yang selalu menyenandungkan setiap hari sebagai kegiatan sehari-harinya, diirin...

