Saturday, July 1, 2023

Asyifa bercerita kembali "Mulan"

Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya untuk bekerja menyelesaikan pekerjaan rumah  nya lalu mulan membajak  sawah pakai kudanya tapi mulan lupa kalo mulan terlambat  sekolah dan ibu nya khawatir kalo mulan terlambat terus menerus akhirnya mulan di mandikan oleh ibu nya karena mulan kalo mandi cukup lama nenek nya memberikan  kalung nenek dan nenek memberikan jang krik hanya untuk keberuntungan dan nenek nya memberikan payung dan mulan berbaris dengan kawanannya gurunya memangil mulan dengan sopan tetapi mulan lupa kalo ini sekolah royal jadi mulan di bawa ke guru kepala sekolah gurunya menyuruh mulan untuk membuat secankir teh lalu jangkrik itu bosan di kandang ia melompat ke cangkir itu dan gurunya akan minum gelas itu tetapi mulan menolak nya tapi gurunya merebut teh itu dari mulan lalu jangkrik itu melompat ke arah guru kepala sekolah royal lalu kepala sekolah itu marah  guru itu tidak ingat kalo dia memasang api untuk teh itu guru itu terkena api itu dan gurunya memecat nya mulan dan ibu dan nenek nya kecewa dan ayah nya melihat mulan dengan sedih dan ayah nya ingin mulan bahagia tapi tidak bahagia ayah nya mulan mencoba untuk menghibur lalu ada suara terompet tiba tiba ada seorang pria yang membawa sangat banyak surat untuk warga desa pria itu membagi surat itu terus berlanjut akhir nya sampai ke keluarga the fang family ayah nya menerima surat itu dan membaca nya ternyata sebuah perang china mulan kaget setelah mendengar itu di tempat ayah nya sakit lalu mulan menolak nya tapi ayah nya hampir marah karena sikap mulan tidak sopan dan malam pun tiba mereka makan malam dan mulan ingin ayah nya tidak perang di saat ayah nya sakit dan ayah teriak keras dan ayah nya pun tidur dan mulan memutus kan untuk mengganti ayah nya dan mulan memotong rambut nya yang panjang dan mulan memakai baju perang dan mulan membawa kuda nya untuk perang dan nenek nya terbangun dan ayah nya mencari mulan dan nenek nya doa kepada keturunan nya mereka untuk mulan dan ketua dari keturunan itu muncul dan menyuruh mushu untuk bangun dan mushu itu bangun dan menyuruh keluar untuk mejaga mulan dan jangkrik itu ingin ikut karena sudah di bebaskan dari kandang itu dan mulan masih melatih dirinya seperti laki laki dan mushu dan jangkrik  mulan kaget dan mushu akan membantu mulan menjadi pria dan mushu tidak terlalu pintar untuk mengatasi ini dan semua akan baris dan shang keluar shang adalah peminpin dari tentara itu dan mulan terkesan dengan shang dan mereka pun berlatih dan mulan hampir menyerah dan tiba tiba mulan kembali semangat kembali  dan............ shang-hu datang shang-yu adalah penjahat yang ingin jadi raja dan shang-yu menemukan boneka anak-anak dan shang-yu menyuruh pasukan nya untuk menciumnya dan pasukan nya bilang dan ternyata penciumnya tidak tajam. dan mulan pun mandi dan mulan tidak tau kalo ada laki-laki di sana dan mulan langsung keluar dari kolam itu. dan sesudah mandi mushu punya rencana dan mushu menyuruh ke tenda dan lalu mushu ke tenda komandan. lalu menyuruh jangkrik untuk menulis  dan menaruh di meja komandan  dan komandan menyuruh semua tentara. dan mereka pun siap siap dan mulan bicara sama mushu,mushu aku stres nih aku enggak pernah perang kata mulan, mushu berkata, jangan stres kamu kan sudah berlatih kan, kata mushu bersemangat . mulan berkata , ok mushu aku akan semangat bawa roket nya mushu untuk musuh nya ok kata mulan, kata mushu nah gitu dong , kata mushu. lalu mulan sudah siap. mushu mengikat rambut nya mulan dan mereka sudah selesai dan mulai berangkat. dan shang berkata, TERTIB SEMUANYA HARUS SUPAYA TERDENGAR SUARA MUSUH SIAP PASUKAN AYO JALAN,kata shang berteriak , dan mereka pun diam dan jalan di ke depan , tapi mulan sters dia nyalakan lagu  mulan menyayi berkata, HEY HEY AYO AYO KITA SEMANGAT DI MANA SAJA KITA TIDAK PERNAH SEDIH OH-OH-OH-OOOOO , dan semua nyanyi dan shang juga ingin ikut tetapi mereka harus berjalan. dan shang bertiak , HEY PING KENAPA KAU MENYANYI INI BUKAN SAAT NYA ITU UNTUK ITU UNTUK BULAN DEPAN HEY PING,dan mulan menoleh  dan mulat berkata, emm..... maaf Shang kami hanya bosan, kata mulan lalu sang berkata, maksudmu ini pemanda, lalu salah satu prajurit berkata , Shang lihat ini bukan untuk bicara dulu atau bertengkar, lalu Shang menoleh ke belakang dan Shang terkejut lalu Shang berkata, 

kenang-kenangan dari Asyifa yang kala itu berumur 6 tahun, late post banget

Kidung Padma

     

Saturday, October 10, 2020

Rasa yang tersadarkan

 Malam ini  berakhir pelatihan saya soal nge-blog, 

bermula dari nol tidak bisa, kemudian memberanikan diri untuk mencoba, dan kemudian menjadi terbiasa.

Dari yang tidak kenal siapa pun di Grup menjadi teman berdiskusi.

Diri yang tidak terbiasa menulis, diwajibkan menulis dan menerima kritikan dari mentor, sempat membuat sesak nafas karena belum terbiasa. 

Sedikit tarik nafas memakai tehnik Buteyko, akhirnya bisa berdamai lagi, dan malah menjadi ketagihan menulis. 

Dua mentor yang super sabar dan galak bin tegas. Mbak Irai dari Malaysia dan Mbak Maria dari Indonesia. 

Mereka yang mendorongku sampai batas dan menembus keterbatasan itu sendiri. Dalam hal menulis aku akui kepercayaan diri dalam menulis maju dengan sangat. Penggunaan kata dan susuanan tata bahasa sudah mulai aku perhatikan, serta mulai belajar bagaimana menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 

Apa yang aku lakukan di contoh juga oleh anakku, selama pelatihan anakku juga mengikuti pelatihan menggambar dalam aplikasi, gambarnya aku pajang di blog ini dengan penuh kebanggan. Berpuluh kali dia juga mengeluh susahnya menggunakan aplikasinya, tapi terus mencoba lagi dan lagi.

Katanya aku tidak mau kalah, kalau mama bisa menulis dan menjadi buku, maka aku akan membuat gambarnya. Ehm... Terharu juga mendengarnya. Jadinya selama pelatihan, saya menulis, Asyifa yang akan membacanya dan mencoba membuat ilustrasinya. Hasilnya jadi ajang diskusi bak teman.

Pelatihan ini juga membahas bagaimana memonitizing blog, sayangnya sampai tahap yang diajarkan saya belum juga mengerti, meski sudah diajak untuk ikut meng revew buku anak tetap belum paham. Rasanya masih perlu mengikuti kembali pelatihan lanjutannya. 

Kekurangan pelatihan ini? Menurut saya kurang lama hehehe... tapi aku juga gamang kalau deadlinenya seperti bak terperangkap waktu.

Rasa terimakasih yang besar untuk kedua mentor, mampu mengeluarkan rasa yang terkubur didalam jiwa. Terimakasih untuk pembelajarannya. 


Thursday, September 17, 2020

Hope

 

Pandemi COVID19

Bagaimana ya mengatakannya? Banyak sekali korban yang terkena, segala aspek tentang manusia, perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya. Pengumuman protokol kesehatan rajin di dengungkan, dengan harapan bisa segera pulih kembali, tapi... ada saja yang belum bisa menerima konsekuensi akbiat dari pandemi ini, keadaan yang memang bisa dimaklumi tapi harus segera diperbaiki agar tidak berlarut-larut.

Beberapa respon yang akan dialami manusia sebagai individu pribadi secara Psikobiologis, menurut Kubler-Ross.

1.     Denial

Penyangkalan, menyangkal fakta, menutup mata, yakin tidak terjadi apa-apa

Hal ini telah terjadi saat awal kejadian pandemi, yang saat itu baru datang kabar berita di China, Wuhan.

2.     Anger

Marah, Frustasi, sensitif, impulsif (mengambil tindakan resiko), cemas tak tentu arah.

Hal ini juga telah terjadi, panic buying, teori konspirasi, dan yang lainnya.

3.     Bargaining

Merasa kacau, sendirian, gundah, tak ada menolong, lari dari masalah.

4.     Depression (terpuruk)

Tertekan sedih, tapi mulai bisa menerima kenyataan, terbuka, bercerita dan mencari bantuan.

5.     Acceptance (menerima)

Mencari alternatif solusi, membuat rencana dan mulai kebiasaan-kebiasaan baru.

Semua orang sedang mengalami tahapan ini, baik itu yang tua, muda, remaja dan anak-anak, melewati setiap tahapannya bervariasi berbanding lurus dengan kematangan emosi, dan sistem pendukung di sekeliling.

    

    Dan saya berada di tahapan depresi menuju penerimaan, saya mencari bantuan dengan cara mengikuti kelas menulis, dan bersyukur bisa memberikan dampak yang lebih baik.

Harapan saya di tahun 2021, saya sudah dalam tahap penerimaan yang utuh. Ada banyak keinginan yang saya lakukan di tahun depan.

Harapan pandemi ini sudah menemukan bagaiman caranya untuk mencegahnya, serta berharap vaksin yang didengung-dengungkan sekarang memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia.

Tahun 2021, saya berharap sudah tidak lagi menulis buku antologi, menulis buku solo dengan genre yang saya suka.

Berharap Sang Pemilik jiwa ini menganugerahi amanahNya, atau bila diridhio sebelum tahun 2021 saya sudah memenggangnya bertumbuh Bersama dengannya dan menjadi keluarga yang lebih ramai lagi.

Berharap di tahun 2021 sudah bisa hafal dan mengaplikasikan Surat Cinta Nya

Berharap 2021 Sang Pemilik jiwa ini melindungi selalu jiwa yang lemah ini untuk selalu bertakwa padaNya,dan berharap lebih banyak lagi berkarya untuk orang lain.

    Karena harapan itu di tengah-tengah pandemi ini saya terus memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk bisa memenuhi harapan di tahun depan. Jika Pemilik jiwa ini tidak mengijinkan saya untuk melihat matahari 2021, dan pandemi ini mengalahkan saya, saya masih dalam perjuangan untuk memperbaiki diri. Dan saya harap semua manusia bersabar akan pandemi ini, dan terus menganyamkan doa percaya akan takdir yang baik akan selalu datang setelah badai buruk. 

"tulisan kala itu di awal pandemi"

Tuesday, September 15, 2020

Apa Kabar Satrio...

 

Apa kabar Satrio

Apa kabar Satrio senandung lirih adikku yang selalu menyenandungkan setiap hari sebagai kegiatan sehari-harinya, diiringi dengan video tentang kebersihan diri yang didapatnya dari puskesmas Yeoeuido-dong. Selanjutnya ia akan siap untuk sarapan yang menunya selalu sama setiap hari, bila tidak   maka muncullah tantrum yang mampu merusakkan suasana hatimu.

Setelahnya dia akan memintaku untuk membacakan puisi tentang Aku karya Chairil Anwar, entah dimana dia mendapatkannya, susah payah aku mengucapkannya, perlu berbulan-bulan menguasainya. Dan aku baru bisa memahami karena menggunakan Bahasa Indonesia, jika tidak maka aku tidak akan bisa berangkat kerja alias harus libur.

Satrio nama adikku, lelaki yang hidup dalam dunianya sendiri. Salah satu sisi yang bisa membuatku takjub dari adikku ini adalah kemampuannya dalam mengingat kompisisi warna, bila orang biasa harus dibantu dengan alat pengukur, selain itu kemampuannya dalam menghafal tempat. Jangan sampai kamu bermain-main dengannya soal tempat, Satrio akan memarahimuu dan mengatakan kamu pembohong. Dan umtuk memohon pengampunannya banyak sekali bujuk rayu yang harus kamu lakukan. Dan untungnya Satrio orang yang sangat pemaaf sekali.

Dia adikku, aku bangga sekali dengannya, memang dia sedikit berbeda. Tapi aku sayang dengannya. Terkadang aku suka mengganggunya dengan berpura-pura lupa sebuah tempat, dengan senang hati Satrio akan menunjukkan aku jalannya, detail dengan segala apa yang akan aku lewati sepanjang jalan. Luar biasa bukan?

Adikku Satrio, mandiri anaknya tapi selalu saja menjadi kekhawatiranku setiap hari akankah dia bisa hidup mandiri, menghidupi dirinya tanpa bantuan orang lain?

Ya Adikku dengan Autis nya.

Yang Kurindu bila pulang

Rindu dengan Surabaya, makanan ini yang selalu aku cari begitu perkesempatan pertama melangkahkan kaki keluar dari Bandara Juanda Surabaya-Sidoarjo. Biasanya aku membeli dari pedagang keliling rumah, yang menurut aku dan keluarga Rujak Cingur Bok Madura ini yang paling sedap diantara semua Rujak Cingur yang pernah aku kuliner seluruh Surabaya bahkan di Jakarta. Kerena pandemi ini, Bok sudah tidak pernah jualan lagi dan akhirnya pulang kampung. Ini bentuk kerinduan aku dengan Rujak Cingur. 

 

RUJAK CINGUR 

 

Salah satu makanan khas Jawa Timur, yang pembuatannya harus full by hand tidak bisa cepat dan harus sabar menunggunya. Semua bahannya segar dan didalamnya ada buah-buahan. Sekumpulan sayuran yang tidak bisa menunggu hari esok untuk dinikmati, begitu jadi makanan harus segera dinikmati perut.

Kenapa makanan ini menjadi sangat berbeda bila disajikan di daerah lain?

karena mereka para penjual Rujak tidak menggunakan cingur. Bahan ini adalah yang inti dari isi sayuran selain bumbu rujak itu sendiri. Cingur adalah bahasa Jawa yang diartikan sebagai hidung atau bagian atas bibir dari sapi, yah..itu benar jika di artikan secara harfiah maka jadi Rujak Bibir Sapi, tapi lebih dikenal menjadi Rujak Cingur saja.                                                               

Di daerah lain bila ada Rujak Cingur yang digunakan bukan cingur-nya tapi bagiian kulit sapi. Sehingga rasanya menjadi berbeda, selain itu pilihan sayurnya juga ada beberapa daerah tidak ada yaitu Kerahi (krai, timun khas Jawa Timur). Selebihnya beberapa daerah bisa didaptkan jenis sayurannya, seperti bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, tahu, tempe, taoge, kangkung, kacang panjang, bendoyo, semua diurapkan menjadi satu dengan cingur nya dan semua bahan itu bisa tidak semua dimasukkan tergantung dengan selera pembeli saja.

Bumbu untuk cingur ada cabai rawit, kacang tanah, petis udang (ini juga kunci kelezatan Rujak Cingur), gula pasir dan gula merah, irisan pisang batu/klutuhuk (pisang hijau yang banyak bijinya), bawang goreng dan tidak lupa ditambahkan garam. Semua bumbu itu diulek menggunakan tangan di tempat layah yang besar, kemudian di beri air asam sedikit untuk mengencerkan bumbu.

Saat penyajian Bok selau menanyakan apakah ingin penyajian yang isinya semua bahannya matang atau dicampur semuanya. Bila pembeli mengatakan bahan matang maka yang diikutkan di dalam bumbu hanya bahan matang saja seperti tempe, tahu, kangkung, taouge, lontong, bendoyo (kerahi yang di rebus) tanpa dimasukkan buah-buahan karena termasuk bahan mentah, dan kemudian di campur irisan cingur. Bila pembeli mengatakan semua campur, maka semuanya bahan matang dan mentah dicampurkan. Bok selalu menyajikan Rujak Cingurnya dalam bentuk pincuk (alas daun pisang) kemudian sebagai pelengkap kenikmatan diberikan kerupuk putih yang gurih rasanya. Semua orang dewasa bisa menikmatinya, tentunya harus hati-hati untuk orang denga alergi udang, karena kandungan petis adalah udang yang difermentasi.

Ada banyak tempat di Surabaya untuk bisa menikmati Rujak Cingur ini. Berberapa yang bisa dikatakan enak itu ada di Restoran Rujak Cingur JOKO DOLOG, berlokasi di Taman Apsari, ada juga yang didaerah Mall berada di Rujak Cingur Delta lantai 2 berlokasi di Plaza Surabaya. 

Monday, September 14, 2020

Gosip komunikasi tercepat

Gosip itu istilah keren di dalam masyarakat Indonesia, yang pada umunya di rajai oleh para perempuan yang isi pembicaraannya mengenai hal-hal keseharian. Seperti pada film pendek ini yang merupakan salah satu contohnya. 

Judul Film : TILIK


Sumber dari RadarCirebon

Produksi Film : Ravacana Film
Produser : Elena Rosmiesara
Penulis : Bagus Sumartono
Tahun produksi di You Tube  : 2020
Durasi film : 32 menit
Biaya Produksi : 180 Juta

Tilik merupakan film pendek produksi Ravacana Film yang peruntukkannya untuk mengikuti acara kebudayaan Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Film ini bercerita tentang keseharian masyarakat Bantul  yang saling memperhatikan tetangganya, diceritakan para Ibu-Ibu  yang berkunjung (tilik) ke Rumah Sakit di Yogyakarta, untuk menjenguk Ibu Lurah karena sakit.

Cerita diawali dengan permulaan perjalanan para Ibu-Ibu yang rela naik truk untuk tilik Ibu Lurah yang sakit di Kota. Rombongan Ibu-Ibu ini naik truk di pagi hari beramai-ramai dan tidak lupa untuk menyempatkkan diri patungan uang tilik yang diberikan pada Yu Ning. Adalah Yu Sam yang mengawali berbincangan diatas bak truk, dengan Bu Tejo yang berdiri bersebelahan di bak truk. 

Yu Sam membicarakan Fikri yang merupakan anak dari Ibu Lurah, putra Bu Lurah ini mengantarkan ibunya ke Rumah Sakit bersama seorang wanita yang bernama Dian, kemudian Bu Tejo menimpali pembicaraan Yu Sum menanyakan darimana sumber berita tersebut, ternyata dari Yu Ning, Dian memberikan kabar tentang Bu Lurah melalui telepon dan Yu Ning melanjutkan kabar tersebut di pesan WhatssUp grup Ibu-Ibu, hingga akhirnya menjadikan perjalanan tilik ini di bak truk. Berawal dari itulah Bu Tejo terus membicarakan soal Dian. 

Dian ini merupakan bunga desa yang selalu jadi sorotan seluruh kampung, mulai dari pekerjaannya, dengan siapa bergaulnya dan lainnya.  Hingga sepanjang perjalanan Dian menjadi pembicaraan seluruh rombongan Ibu-Ibu. Hanya Yu Ning yang membela Dian dengan mengingatkan rombongan untuk tidak mudah mempercayai berita yang belum tentu ada kebenarannya. Puncaknya pembicaraan tentang Dian ini menjadi percekcokkan seru antara Bu Tejo dan Yu Ning. Sampai rombongan di berhentikan Polisi lalu lintas karena memakai kendaraan barang yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Bu Tejo yang tidak terima diberhentikan oleh Bapak Polisi dan masih dibawah pengaruh emosi menumpahkan emosinya kepada Pak Polisi untuk membiarkan rombongan tilik  Ibu Lurah.

Begitu sampai di Rumah Sakit rombongan di temui oleh Dian, dan mengabarkan bahwa Ibu Lurah tidak boleh dijenguk karena masih berada di ICU. Oleh Yu Ning, Dian langsung ditegur karena tidak segera memberikan kabar soal Ibu Lurah. Rombongan yang sudah jauh-jauh akhirnya kecewa karena tidak bisa melihat keadaan Ibu Lurah. Datang lah putra Ibu Lurah Fikri yang meminta maaaf dan berterimakasih atas nama Ibunya, dan membenarkan informasi yang disampaikan Dian, bahwa ibunya belum dijenguk meskipun sudah tidak ada yang serius dan masih berada di ruang ICU. 

Yu Ning akhirnya hanya bisa memberikan uang santunan rombongan kepada Fikri, dan Bu Tejo juga memberikan komentar agar Dian selalu menjaga Fikri agar tidak terpikat dengan wanita lain. Bu Tejo juga memberi pesan kepada Fikri untuk selalu menjaga ibunya. Rombongan yang kecewa tadi oleh Bu Tejo diberi saran untuk jalan-jalan saja ke Pasar Besar karena sudah jauh-jauh datang ke Kota. 
" Dadhi uwong iku sing solutip" Bu Tejo berkata.  Dan di akhir film ada adegan yang menampilkan Dian menemui seorang lelaki tua di dalam mobil.

Keseluruhan film ini sangat bagus sekali, untuk mendidik atau tidak berpulang kembali kepada persepsi masing-masing penonton. Film ini hanyalah secuil dari keseharian masyarakat Indonesia yang diambil untuk menunjukkan salah satu budaya saling memperhatikan sesama manusia. Memberi dukungan pada keluarga yang kesusahan bagi sebagian masyarakat Indonesia ini sangatlah penting. Penyampaian bahasa dengan bahasa Jawa akan menyulitkan penonton untuk mengerti artinya. Memang terdapat subtitle di setiap adegannya, tetapi mungkin dalam setiap penonton akan lebih seru bila tanpa membaca subtitle. 

Asyifa bercerita kembali "Mulan"

Suatu hari mulan bangun dengan tergesa gesa karena terlambat sekolah royal dan pekerjaan rumah nya belum selesai mulan menyuruh anjing nya u...